JH Montabaur : Mencoba Penawaran Youth Hostel Rheinland-Pfalz dan Saarland

jh-montabaurSetiap musim dingin, tepatnya 15 November hingga 15 Maret setiap tahun, ada penawaran menggiurkan dari youth hostel wilayah negara bagian Rheinland-Pfalz dan Saarland. Harga menginap di hostel-hostel mereka jadi murah sekali. Untuk keluarga dengan maksimal 3 anak misalnya. Bisa menginap di salah satu hostel dengan tarif mulai 39 euro saja. Itu sudah biaya menginap dua malam, makan malam saat kedatangan dan dua kali makan pagi.

Sudah sejak dua tahun lalu kami menjadi anggota youth hostel international. Namun baru kemarin bisa memanfaatkan kartu keanggotaan kami. Kami pilih menginap di kota Montabaur. Sebab letaknya tak terlalu jauh dari rumah. Tiket kereta apinya pun terjangkau. Kami tentu saja pilih akhir minggu, agar Bapak tak perlu ekstra mengambil cuti.

Sekitar seminggu sebelum berangkat, satu persatu anggota keluarga pelancong terserang sakit. Mulanya Adik, demam tinggi. Bapak juga flu berat. Embak kena bronkitis. Emak juga flu dan batuk berat. Syukurlah satu-persatu mulai membaik menjelang berangkat. Kecuali Emak yang masih harus bergumul dengan batuk dan sakit kepala. Sehingga nyaris merasa tidak kuat untuk berangkat.

Perjalanan kami lalui dengan lancar. Semua kendaraan umum tepat waktu, kecuali bus kota dari rumah menuju stasiun. Sebab letak hostel sekitar setengah jam dari stasiun Montabaur. Dan hari sudah gelap ketika kami sampai, kami pilih naik taksi. Pilihan tepat. Sebab kota ini berbukit-bukit. Hostel ini sendiri juga terletak di lereng sebuah bukit.

Kami datang ketika ketika orang-orang sedang makan malam. Ruang makannya dekat lobby. Seorang petugas wanita perempuan segera memberikan kunci. mempersilakan kami untuk segera makan malam dulu sebelum mengurus hal-hal lainnya. Bapak dan anak-anak segera menuju ruang makan. Emak tak ada selera.

Anak-anak rupanya langsung bermain di kamar bermain khusus dekat lobby. Kata Bapak, banyak anak kecil lain, makanya mereka gembira.

Kamar kami berada di lantai dasar. Sebenernya merupakan kamar orang berkebutuhan khusus dengan kamar mandi luas. Tempat tidurnya ada empat. Terdiri dari dua tempat tidur susun dipasang berdempetan. Selain lemari ada satu meja dengan dua bangku bundar besar. Terlihat sempit, namun cukup buat kami berempat.

Malam, Emak tak bisa tidur nyenyak. Batuk kembali menyerang hebat. Kasur serasa keras sekali. Paginya badan menjadi pegal-pegal.

Kami sarapan di tempat yang telah disediakan pihak hostel. Ada nama dan waktu tinggal kami ditulis disana. Sarapannya standar jerman. Roti-roti tawar bundar (brotchen) beserta aneka macam topping seperti daging iris dan keju tipis. Ada juga beberapa macam selai buah, coklat dan madu. Minumannya ada teh, dan susu. Tersedia satu wadah kopi di atas meja kami. Buat anak-anak, ada sereal. Kami makan roti dengan keju, madu, coklat dan selai. Dua roti saja sudah bisa mengenyangkan.

Siang hari, Bapak mengajak anak-anak ke pusat kota untuk membeli makan di warung kebab. Jaraknya sekitar 15 menit jalan kaki dari hostel. Cuaca hari itu dingin. Suhu minus dua. Makanya mereka tak berlama-lama. Hanya ada satu penjual kebab ketemu. Itu pun relatif mahal harganya. Namun, karena tak mau membeli makanan di hostel, kebab mahal tersebut di beli juga.

Di sore hari, Bapak kembali mengajak anak-anak berkeliling hostel. Lalu bermain di ruangan bermain anak. Sebelum menghabiskan sisa malam dengan menonton beberapa film kartun di komputer.

Tk ada yang istimewa. Apalagi buat Emak yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan tiduran. Namun, Embak dan Adik menikmati perjalanan tersebut. jadi tak ada salahnya diulang lagi dalam waktu dekat. Insyaallah.

4 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: