Masjid Banya Bashi, Sofia

“Assalamualaikum,” tiba-tiba seseorang menyapa ketika kami berempat sedang jalan-jalan santai menyusuri Jalan Vitosha, shopping street utama Sofia, Bulgaria.

Dua orang lelaki berwajah India mendatangi kami. Mereka membawa koper, walau tidak terlalu besar. Satu orang berjas rapi, satunya memakai kaos polo. Berusia sekitar 40-50 tahunan.

“Kalian dari Malaysia?” tanya salah seorang di antaranya.

“Indonesia.”

“Kalian tinggal di sini? Bisa bantu kami?”

“Kami hanya turis. Ada apa?”

“Kami sedang mencari apartemen untuk tinggal.”

Jika melihat penampilan mereka, sepertinya mereka bukan turis. Tapi memang baru pindah untuk mencari kerja atau mau usaha di Bulgaria. Sayangnya kami gak tahu informasi mengenai apartemen sewaan. Kami juga baru saja dua hari berada di Sofia.

***

Islam di Sofia
Masjid peninggalan Turki Usmani di Sofia, Bulgaria

Siang hari kami putuskan mampir ke masjid. Sekalian sembahyang zuhur dan asar. Masjid Banya Bashi, satu-satunya masjid yang masih berfungsi sebagai tempat ibadah di Sofia, berada di pusta kota. Tidak jauh dari Gedung parlemen dan patung Santa Sofia.

Ia juga berada satu kompleks dengan pemandian air panas Sofia dan berada tepat di seberang pasar besar. Destinasi wisata di kota Sofia memang lumayan berdekatan. Sehingga bisa dicapai dengan berjalan kaki. Pada saat kami di negeri ini, pembangunan dan renovasi besar-besar sedang terjadi. Agak kurang nyaman sebenernya. Ketika di foto jadi ada yang bikin mata agak sepet. Semoga kami bisa kemari lagi dengan keadaan yang lebih baik dan cantik.

Satu menara jangkung masjid sudah kelihatan di kejauhan. Emak sudah gak perlu peta lagi buat ke sana. Kubah dan menaranya khas arsitektur Turki Usmani. Ada satu kubah utama dan menara langsing menjulang ke angkasa.

Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Eropa. Dibangun tahun 1576. Arsiteknya, salah satu arsitek muslim terbaik zaman Turki Usmani, Mimar Sinan. Nama lain masjid ini adalah Masjid Kadi Seyfullah Efendi. Sedangkan Banya sendiri berarti pemandian, bashi banyak. Daerah dekat masjid sudah dikenal memiliki sumber air panas untuk mandi sejak zaman Romawi kuno. Tidak hanya untuk mandi, Emak melihat banyak orang mengisi botol-botol dengan air mineral tak jauh dari masjid.

“Air mineral gratis buat semua orang,” kata seorang Bapak menjelaskan.

Ketika didekati, masjid ini kelihatan kecil. Bentuknya persegi. Karena sudah tua, beberapa bagian temboknya terlihat cuil. Atap dan kubahnya mesti disangga dengan besi.

Kami masuk melalui pintu pagar besi. Masjid ini meski bukan destinasi turis secara resmi, akan tetapi ada beberapa turis yang berkunjung ke mari. Saat kami datang, para lelaki sedang wudu. bersiap melakukan sembahyang zuhur jamaah. Yang wanita cuma Emak dan Embak.

Daaan, kami ketemu lagi dengan dua lelaki berwajah India yang kami temui di kota tadi. Ada beberapa lelaki lainnya, berwajah Arab, yang kelihatannya juga baru di Sofia. Menenteng ransel, menelpon ke sana ke mari. Bulgaria rupanya juga jadi jujugan kaum pendatang.

Emak duduk di bangku kayu panjang menunggu yang lain usai sembahyang. Di koridor luar terdapat rak kayu penyimpan sepatu. Sandal karet disediakan untuk wudu. Rak-rak kayu sejenis seringkali kami jumpai di masjid-masjid Turki di belahan bumi Eropa. Kalau sedang jumatan, raknya penuh. Sebagian orang memasukkan sepatunya ke dalam tas plastik, lalu masuk ransel.

***

Isi air mineral
Air mineral gratis, Sofia

Walau pun bagian luarnya terlihat sederhana, interior masjid ini istimewa. Dinding dan ubahnya berhias lukisan dinding dan kaligrafi. Sebagian dindingnya tertutup mozaik keramik bernuansa biru. Ceruk mihrabnya berbentuk mirip kaskada. Mengerucut di bagian atas. Mimbarnya lumayan tinggi dibuat dari kayu berukir. Di bagian belakang terdapat panggung. Tempat sembahyang wanita.

Menurut informasi di internet, muslim di Bulgaria jumlahnya sekitar 10 persen dari jumlah keseluruhan penduduk. Atau sekitar setengah juta jiwa. Terdiri dari warga keturunan Turki dan warga lokal yang masuk Islam. Serta beberapa pendatang dari negara muslim.

Di kota ini, makanan halal tidak terlalu sulit ditemukan. In shaa Allah bakal Emak tulis tersendiri nanti. 🙂

***

Masjid Banya Bashi

Alamat: Boulevard Knjaginja Maria Luisa, Sofia

Baca juga: Makanan Halal di Sofia, Phoenicia 

Baca juga: Makanan Halal di Sofia, Soup House

5 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: