Passau, Kota Di Antara Tiga Sungai

Hingga saat ini ada dua jenis acara jalan-jalan kami selenggarakan. Pertama, acara jalan-jalan terencana dan spontanitas. Yang kedua lebih sering dibanding pertama. Perjalanan ke Passau juga kami lakukan secara spontan. Padahal saat itu Emak baru sembuh dari sakit, dan badannya masih lemas rasanya. Akibat bosan, maka keinginan untuk jalan-jalan menjadi tak terelakkan.

Kota Passau masih terletak di negara bagian Bavaria, dekat dengan Austria. Terkenal karena letaknya di antara tiga sungai, Donau, Inn, dan Ilz. Setiap sungai membawa warna masing-masing. Air sungai Inn yang berhulu di Alpen berwarna hijau, Sungai Donau berwarna kebiruan, sedangkan Sungai Ilz dari rawa-rawa berwarna kehitaman. Saat banjir seratus tahunan tahun 2002 lalu, kawasan ini tenggelam cukup parah.

Dari hauptbahnhof (stasiun utama), kota Passau tampak biasa saja. Penampakannya standar kota-kota Jerman lainnya. Kami berjalan pelan dari stasiun yang letaknya kira-kira 20 menit berjalan kaki menuju pusat kota. hari itu hari Minggu, dimana toko-toko tutup dan kota sepi pengunjung.

Kami berjalan pelan. Seringkali malah duduk-duduk sebab badan Emak masih terasa lemas. Cuaca berganti cepat. Kadang mendung, kadang cerah. Tak banyak yang kami lihat hari itu. Hanya berputar sekali melihat jantung kota, gedung-gedung dan gereja tua kota, dan sempat masuk melihat suasana sebuah gereja kuno.

Setelahnya, baru kami menuju ke titik pertemuan tiga sungai. Sebuah jembatan besar membelah Sungai Donau menuju bagian lain kota Passau. Kapal feri besar kecil lewat tiada henti. Karena badan sungai sangat lebar, Donau memang sering dilayari oleh feri-feri besar pengangkut turis. Istilahnya, pesiar sungai. Di sebuah bangunan kami temukan tanda batas banjir bandang lalu. Seabad lalu terjadi banjir lebih parah di Passau.

Emak membayangkan naik kapal pesiar sambil duduk di sebuah bangku di tepi sungai. Sebagain besar kapal feri besar berlayar menuju Wina, ibu kota Austria, hingga Budapest di Hungaria. Sepertinya enak juga berlayar melalui kota-kota besar Eropa. Kapan ya, bisa keturutan?

Leave a Reply

%d bloggers like this: