Traveling, Pakai Tas Apa?

Travel bagSesingkat-singkatnya bepergian, tentu kita butuh tas. Semakin lama perjalanan, tas traveling yang dibutuhkan pun makin besar. Apalagi anggota keluarga pelancong empat orang. Awal-awal suka jalan dulu masih agak bingung memilih bawaan. Apa saja yang mesti masuk travel bag, mana yang gak terlalu penting.

Pergi kemana-mana tanpa menginap, entah jalan ke kota, belanja, atau silaturahmi, atau day trip, Emak selalu setia ditemani sebuah ransel biru. Hampir gak pernah bawa tas tangan. Karena sebelumnya belum punya. Emak baru memiliki tas tangan, beberapa bulan lalu. Dihadiahi seorang sahabat. Malah Embak yang punya beberapa tas tangan.

Sekarang alhamdulillah sudah gak terlalu kebingungan pilih tas bepergian. Malah jika sesekali melakukan perjalanan dadakan pun sudah tahu mesti bawa tas yang mana. Membawa barang apa saja. Untuk berbagai keperluan perjalanan, keluarga pelancong punya beberapa macam travel bag. Prinsip kami, jangan sampai tas dan bawaan lainnya merepotkan kita sendiri dalam perjalanan. Ada beberapa kriteria yang mempengaruhi pemilihan travel bag untuk dibawa jalan:

– Lama perjalanan. Bawaan trip satu minggu tenta berbeda dengan trip 2-3 hari di akhir Minggu.

– Jenis perjalanan. Apakah kemping atau city trips. Bila kemping, bekalnya banyak. Tenda, alat masak, makanan, dll, butuh wadah khusus. City trips butuh pakaian dan makanan.

– Naik apa? Kalau naik pesawat, terutama budget airline, kami bawa bawaan sesedikit mungkin. Bagasi kudu bayar. Berempat biasanya kami cuma pesan 1 bagasi. Kadang untuk perjalanan seminggu, kami tak bawa bagasi sama sekali. Mengandalkan backpack. Kalau naik mobil, bawa barang lebih fleksibel.

– Situasi di destinasi. Salah satu isi utama travel bag keluarga pelancong adalah makanan dan alat masak. Kalau di destinasi kami tersedia makanan halal mudah dan murah, bawa bahan makanan kami kurangi. Seperti waktu keluarga pelancong ke Turki. Seminggu di sana, kami hanya membawa cemilan dan teko listrik. Sisanya, jajan di luar. Sebaliknya jika makanan halal susah, dan harganya mahal, bahan makanan bawaan dibanyakin.

Jika mau membeli travel bag, beberapa hal Emak perhatikan. Pertama, tentu harganya. Bujet kami terbatas. Maksud hati ingin membeli tas-tas keren, sayang kemampuan kantong belum mendukung. Berkali kami beli di sebuah supermarket. Modelnya menurut Emak lumayan mutakhir. Harganya miring. Koper dari sana sudah hampir enam tahun masih utuh walau relatif sering digunakan.

Selain harga, Emak juga lebih suka beli travel bag beroda. Membawanya lebih mudah. Menyeret koper atau travel bag bagi Emak lebih menghemat tenaga dibanding mengangkatnya. Berat tas juga jadi pertimbangan sebelum beli. Kalau tas kosongnya sudha berat, bisa mengurangi jatah bawaan, kan? Setelah itu material juga kudu diperhatikan. Pilih yang gak gampang sobek atau pecah. Koper-koper itu kan sering kebanting-banting juga di bandara.

Sekarang, setelah anak-anak agak besar, mereka punya tanggung jawab sendiri terhadap tas masing-masing. Mainan, atau barang kebutuhan mereka, boleh ditentukan sendiri. Karena isi tas terbatas, mereka belajar menentukan mana yang paling mereka butuhkan selama perjalanan.

Waktu pulang ke tanah air kemarin, masing-masing anggota keluarga keluarga membawa satu travel bag dan satu backpack untuk dibawa ke kabin. Kami mudik selalu pilih koper besar. Alhamdulillah walau sempat naik turun kereta api di Indonesia, kami tak terlalu merasa kerepotan.

13 Comments

  • Kalo saya kemana-mana lebih suka bawa ransel, mbak… selain praktis, juga karena saya gak punya tas lain hehehe πŸ˜€
    Dan karena saya biasanya gak akan beli barang sebelum barang lama rusak parah, jadi saya usahakan untuk membeli tas dengan kualitas yg baik. Seperti ransel saya ini, udah 7 tahun saya pakai kemana-mana, saya pakai kerja, pakai main, juga pake traveling… Alhamdulillah awet πŸ˜€

  • Dari hatiku yang paling dalam, sejujurnya, sebenarnya…..kalo untuk bawa barang2, aku lebih suka bawa koper, mbak. Bisa muat banyak. Bisa didorong, diseret, bahkan diduduki πŸ˜€
    Tapi ransel tetep mesti dibawa, karena praktis dan bisa dibawa sambil berlari…

  • ira

    Alhamdulillah awet ya, Mbak Dee An. Mbak Dee An biasanya bawa yg berapa liter, Mbak? Saya kuatnya cuma bawa yang 25 liter saja. πŸ™‚

  • ira

    hihihiihiihihi, penting oleh2 kuwi Zulfa. Opo maneh yen balik nang jerman. Sing tak gowo krupuk, terasi, petis, iwak asin, dll.

  • ira

    Ransel tetep jadi tas utama ya, Mbak Rien. Pas mudik juga di ransel kami ada baju ganti masing2 satu. Buat jaga-jaga kalau kopernya nyelip entah ke mana. πŸ™‚

  • Aku nggak bisa move on dari ransel. Barang tercinta ke manapun pergi. Mau dines sehari, mau main ke rumah temen, bahkan kerja lebih enak pakai ransel. Muat banyak. haha. Tas tangan ada sih tapi lebih banyak dipakai kalau cuma pergi cari makan doank πŸ˜€

  • Ransel saya paling gede ukuran 60 liter mbak.. itu biasa saya bawa kalo pulang kampung dan perginya gak naik budget airline πŸ˜€ Kalo naik budget airline ya bawa ransel yang 25 liter ini, yang tiap hari saya bawa kemana-mana.. πŸ™‚

Leave a Reply

%d bloggers like this: