Dari Nice Menuju St. Tropez

Mengagumi Kecantikan Mediterania Perancis

Menyusuri sebagian riviera Perancis, dari Nice, kami berkendara dengan mobil menuju Saint Tropez. Di antaranya ada kota-kota tak kalah menarik sebenarnya. Antibes, Cannes, Frejus, Grasse. Kami nikmati sebagian suasanya sembari berkendara. Sengaja kami tidak lewat jalan tol saat pergi. Pulangnya saja lewat jalan tol Perancis yang tidak gratis.

Pantai Mediterania, Perancis
Pantai di Perancis Selatan

Antibes punya hotel besar berbentuk mirip kapal. Cannes, terkenal sebab festival film internasional, adalah kota turis ramai. Lord Brougham dari Inggris mampir dalam perjalanan menuju Nice tahun 1834. Beliau langsung jatuh cinta dengan tempat ini, membangun sebuah rumah besar. Tak lama, banyak aristokrat Eropa mengikuti jejaknya. Demikian pula pelukis Spanyol Pablo Picasso. Pernah tinggal di Villa La Californie. Ada Promenade de la Croisette. Jalan selebritis, memanjang sejauh 2 km. Terkenal karena Palais des Festivals  et des Congres, gedung utama diselenggarakannya festival films Cannes.

Rute Cannes – Frejus bisa lewat pinggir laut. Ataupun lewat jalan-jalan mengular di perbukitan. Dekat ladang-ladang zaitun ataupun perkebunan lavender. Ungu lavender adalah warna utama di Cote D’Azur. Setelah si biru azur, tentu saja. Di Frejus, anda bisa berwisata arkeologis. Ada kota tua Romawi kuno, Cite Romaine. Sisa-sisa saluran air sepanjang 40 km dan sebuah amphiteater raksasa masih bisa disaksikan hingga kini. Banyak pantai relatif sepi antara Frejus dan Saint Tropez. Cocok bagi mereka yang tak suka keramaian. Jika ingin berkemah, ada bumi perkemahan tepat di tepi pantai.

Anak-anak sempat mandi sebentar di laut. Matahari bersinar cerah. Namun angin masih agak dingin. Emak lupa, dimana tepatnya. Yang jelas, itu pantai sepi. Hanya sepasang berusia sekitar 50-an sedang berjemur tak jauh dari kami. Parkirnya pun gratis. Sayangnya, tak ada tempat mandi bilas. Adik senang melempar batu-batu ynag banyak berserakan di tepi pantai.

Saint Tropez

Sejak tahun 1960-an, St. Tropez adalah pusat Dolce Vita di Riviera Perancis. Sekarang menjadi rumah kedua bagi para bos industri, pensiunan kaya raya, dan anak-anak bangsawan. Di musim panas, dia menjadi pusat pemandian laut ramai, tempat parkir kapal-kapal pesiar mewah, sumber kemacetan dan pesta pora. Di musim dingin, tempat ini hanyalah kota kecil biasa.

Konon di musim panas, setiap harinya kota ini didatangi tak kurang dari 100 ribu turis. Mereka memenuhi pantai. Seperti kapal-kapal pesiar mewah memnuhi pelabuhannya. Kota tua St. Tropez didominasi warna oranye kecoklatan tak berubah bentuknya dalam seratus tahun terakhir. Rumah-rumah di daerah pelabuhan dibangun kembali sesuai bentuk aslinya. Setelah sempat dihancurkan oleh tentara Jerman ketika perang berlangsung. St. Tropez adalah kota kecil dan mudah dijangkau dengan berjalan kaki.

Atraksi wisata utama St. Tropez, tentu saja adalah pelabuhan kapal pesiar, Vieux Port. Di musim cerah dan hangat, tempat ini dipenuhi para pelukis jalanan, penjual es dan kaos-kaos. Di tepi dermaga berdiri aneka toko, kafe dan restoran. Sebuah kantor informasi turis berdiri dekat dengan lapangan parkir luas dekat pelabuhan. Dimana anda bisa membeli peta kota. Agar tak kesasar saat menyusur gang-gang sempit kota tua.

Kota tua St. Tropez terletak di antara dermaga Jean- Jaures, Rue Gambetta dan Rue Misericorde. Jalanannya sempit. Puas menyusuri toko-toko sederhana namun memajang barang-barang mewah, kini waktu tepat untuk mendaki menuju Citadel. Orang harus membayar tiket masuk. Sebab sudah berfungsi menjadi sebuah museum. Pemandangan dari Citadel, sungguh spektakuler. Atap-atap rumah dan pertokoan, serta pelabuhan dan kapal-kapal di kejauhan.

Ingin berenang dan menjajal aneka olah raga air? Pantai-pantai di St. Tropez dan tanjungnya adalah salah satu yang paling cantik di Cote D’Azur. Alat-alat selancar angin, ski air, hingga kapal motor bisa disewa. Sebagian besar pantai punya bar dan restoran sendiri.

6 Comments

  • ira

    @Mas Priyo: Laut Tengah itu sama dengan Mediterania ya, Mas? Kalau iya, berarti benar, Perancis Selatan menghadap Laut Tengah.

  • Kapan aku punya rumah dan Yach di St. Tropez. Brasa kayak bangsawan juga dan kenal sama mbak Kate ton, hehehe Dikeplak Pangeran Willi ….. am 🙂

  • erik

    mbak, mohon petunjuknya dong.
    saya Juni besok rencana mau ke st. tropez. kalau dari Paris kan terlalu jauh. dari Barcelona juga. ada ide gak saya harus kemana yg ada direct flight dari jakarta?

    thanks sebelumnya.

    Salam,
    Erik

  • ira

    @Erik: Bandara besar paling dekat ama St Tropez adalah Nice atau Marseille. Tapi gak ada penerbangan langsung dari Jakarta ke kedua kota tersebut. Salah satu alternatif, menurut saya adalah terbang ke Milan. Dari sana sambung kereta api atau bus ke St. Tropez. Atau naik pesawat ke Paris atau Amsterdam, sambung pesawat lagi ke Nice/Marseille.

Leave a Reply

%d bloggers like this: