Terpesona Siprus

 „Seminggu takkan cukup untuk menjelajah Siprus. Anda butuh setidaknya dua minggu,” ujar wanita muda resepsionis hotel. Pulau dengan dua negara, dua budaya dan dua agama berbeda ini menawarkan banyak hal yang disukai para pelancong. Pantai jernih berpasir putih, pegunungan untuk didaki, situs-situs arkeologis bagi pecinta sejarah, desa-desa tradisional, bangunan-bangunan megah dari masa silam.

Konflik kedua Siprus bukan masalah bagi turis. Asal masuk lewat Republik Siprus (Siprus selatan) secara legal, orang bisa leluasa mengunjungi bagian utara lewat beberapa crossing point. Menuju Republik Turki Siprus Utara. Penduduk bagian selatan menggunakan bahasa yunani sebagai bahasa resmi, agama mayoritas Kristen-Ortodoks. Sementara di bagian utara berbahasa Turki, mayoritas muslim.

Seminggu waktu liburan, Emak manfaatkan sebaik mungkin bersama keluarga dan teman-teman. Mengunjungi tempat-tempat wisata menarik di pulau terbesar ketiga di Mediterania ini. Sekaligus menjajal kulinernya.

Jika kemari, ketahui dulu waktu paling nyaman. Paling enak September – Oktober, temperatur udara hangat. Air lautnya pun nyaman dipakai berendam. Akhir dan awal tahun mungkin asyik buat yang tak butuh berenang di lautan. Di bulan April-Mei, sering turun hujan. Sedangkan di tengah musim panas bulan Juli-Agustus, suhu udara bisa membakar kulit.

Wisata Sejarah

Siprus menyimpan banyak sekali peninggalan arkeologis. Mulai sisa zaman batu sekitar 10 ribu tahun sebelum masehi, zaman perunggu sekitar 3000 tahun sebelum masehi, hingga zaman pendudukan Yunani dan Romawi Kuno menjelang dan di awal abad masehi. Situs-situs tersebut bisa dilihat secara gratis atau bertarif sangat murah.

Destinasi wisata Siprus
Kastil pafos

Empat situs besar saya kunjungi di tiga kota. Dua di Pafos, satu di Kourion dekat Limassol dan satu lagi Salamis dekat Famagusta di bagian utara pulau. Kesemuanya menggambarkan tingginya budaya manusia zaman lampau. Terutama pada masa kejayaan Yunani dan Romawi kuno.

Pafos kota bersejarah penting di barat daya Siprus. Kami berkendara menuju petilasan Dewi Aphrodite, Batu Aphrodite di Petra to Romiou. Ada bus dari Pafos, tapi jarang sekali. Jalanan menuju kesana membujur antara tebing dan batu karang. Laut birunya kontras dengan warna putih kekuningan batu karang. Banyak tempat berhenti sepanjang jalan. Sehingga orang bisa memotret Batu Aphrodite dari kejauhan.

Ombak menggulung tinggi menyambut kedatangan kami di pagi hari. Masih sepi. Pantainya tak berpasir putih. Melainkan berpasir hitam dan bebatuan berbentuk silinder berukuran sekepalan tangan.

Menurut mitologi, ini tempat lahir Dewi Aphrodite. Sang Dewi muncul dari sebuah kerang. Penduduk Siprus membawanya ke daratan. Dewi satu ini sangat dipuja di Siprus. Pemujaan khusus dibangun untuknya. Bahkan ada rute tur khusus, napak tilas tempat-tempat dimana Aphrodite katanya pernah singgah.

Kota kuno zaman Yunani/Romawi kuno rata-rata punya teater terbuka. Semuanya telah dikonstruksi ulang. Dan digunakan sebagai panggung pertunjukan. Terbesar, di situs Salamis. Bisa menampung sekitar 15 ribu penonton. Siapkan fisik prima dan air minum ketika menjelajah sebuah situs bersejarah utama.

Keistimewaan taman arkeologis Pafos terletak pada lantai-lantai mozaiknya. Sebagian masih utuh. Mozaik tersebut  berkisah tentang mitologi jaman antik. Paling spektakuler adalah Villa Dionysos. Sebuah villa kuno seluas sekitar 2000 m2. Seperempat bagiannya berlantai mozaik. Menandakan pemiliknya adalah konglomerat di jamannya. Dinamakan Dionysos sebab banyak mozaik bertema Dionysos, Sang Dewa Anggur.

Kami mengamati mozaik dari ruangan ke ruangan. Dari atas jembatan kayu dibangun khusus untuk pengunjung. Ada yang bermotif mirip batik, kotak-kotak seperti ubin, dan dewa-dewa dan manusia dari mitologi. Situs Kourion juga punya beberapa konstruksi bermozaik. Tapi tak seutuh dan seindah Pafos.

Tombs of the Kings di Pafos adalah satu peninggalan arsitektur kuno penting di Lautan Mediterania. Tak ada raja dimakamkan di kompleks ini. Hanya pejabat dan orang-orang kaya  zaman dulu. Uniknya, sebagian besar pekuburan dibangun di bawah tanah. Dari potongan bebatuan besar. Gaya bangunan makam adalah gabungan makam bawah tanah Mesir dan rumah-rumah kuno kaum aristokrat Yunani. Masuk ke dalam makam saya turuni tangga, dan menemukan sebuah ruangan terbuka dengan pilar-pilar tinggi di dalamnya. Dulunya mayat dikuburkan di ruangan tertutup bersama harta bendanya. Konon kemegahan makam sebanding dengan kemegahan rumah si mayit semasa hidup.

Nikosia

Nikosia satu-satunya ibukota terbelah di dunia. Kedua Siprus menjadikannya ibukota. Jika melihat peta, bentuk kota tua Nikosia unik. Kota dikelilingi tembok membentuk sebuah cincin dengan sebelas hiasan berujud jantung. Ujud jantung tersebut sebenarnya adalah bastion pertahanan kota tua. Penguasa Venezia di awal abad 16 membangun sistem pertahanan unik ini. Sebelum kemudian seluruh pulau Siprus dikuasai oleh kekhalifahan Turki Utsmani.

Beli suvenir di Nikosia, Siprus
Laiki Geitonia

Sehari sudah cukup untuk menjelajah kedua bagian Nikosia. Jangan lupa bawa paspor, anda akan menyeberang ke negara berbeda. Di selatan, penggila belanja bisa berlama-lama di Laiki Geitonia. Kampung tradisional ini punya banyak sekali toko cinderamata, tas, sepatu, bordir khas Siprus, pahatan, kerajinan logam, hingga makanan khas Siprus. Selama di Nikosia, sebaiknya membeli cinderamata di sini

Pejalan kaki bisa menyeberang menuju Nikosia utara lewat Jalan Ledra. Ini jalanan utama kedua bagian Nikosia. Termasuk kawasan belanja elit di bagian selatan. Masuk perbatasan, saya tunjukkan paspor ke polisi perbatasan di selatan. Di utara, saya diminta mengisi sebuah formulir. Berisi nama, nomor paspor dan kewarganegaraan. Formulir kemudian distempel oleh polisi perbatasan Republik Turki Siprus Utara.

Di sini saya rasakan, berpuluh langkah saja akan membuat kita masuk dunia berbeda. Jalan Ledra di Nikosia utara adalah pasar. Rumah-rumah penduduknya tua dan rapuh. Suara azan berkumandang kencang ketika waktu salat tiba. Tapi di sini jumlah turis tak kalah banyak. Harga barangpun tak lebih murah. Walau mata uang resmi lira, orang bisa menggunakan euro di mana-mana.

Emak kunjungi dua atraksi wisata paling terkenal di Nikosia Utara. Büyük Han dan Masjid Selimiye.

Büyük Han, bangunan ratusan tahun buatan Turki Usmani, berbentuk segi empat dengan ruangan terbuka di bagian dalamnya. Memiliki dua pintu gerbang besar, dua tingkat dan banyak ruangan dengan pintu-pintu menghadap ke ruang terbuka. Dulunya adalah gudang pedagang. Sedangkan tingkat atas adalah penginapan. Di bagian tengah berdiri masjid kecil dan kran air untuk berwudu.

Bagian bawah kini digunakan sebagai toko cinderamata dan rumah makan yang bangku-bangkunya berada di pelataran. Jualannya mirip Laiki Geitonia, tapi harganya lebih mahal dan penjualnya marah saya menawar sebuah magnet kulkas.

Masjid Selimiye dulunya gereja bernama Sofia. Waktu Turki Usmani berkuasa, mereka tak membangun masjid baru. Memilih memanfaatkan bangunan yang ada dan menambahkan menara. Pondasinya mulai dibangun tahun 1209. Selesai sekitar abad 14. Tempat wudu dan toilet ada di luar masjid. Tembok dan pilar interior didominasi warna putih. Kontras dengan warna merah karpet sajadah. Tak hanya jamaah masjid, turis pun keluar masuk untuk menikmati keindahan konstruksi abad pertengahan ini.

Wisata Pantai

Menginap di dekat pantai di kota Larnaka, berkali kami berenang di pantai tak jauh dari hotel, Pantai Makenzy. Di Siprus orang tak bisa berenang di sembarang pinggiran laut. Sebagian pantainya berbatu atau bahkan berkarang terjal. Kawasan pemandian punya tanda khusus. Pemandian pantai di pulau ini rata-rata bersegel bendera biru. Artinya, air lautnya sangat bersih. Pemandian pantai utama adalah di bagian timur di Ayia Napa dan Famagusta serta bagian selatan pulau di Limassol hingga sebagian Pafos.

Emak perhatikan orang berenang tak kenal waktu. Pagi hari lepas subuh ke pantai, sudah ada yang berenang. Siang saat matahari terik-teriknya, pantai sangat ramai. Bahkan pukul sepuluh malam lewat daerah pantai, masih ada beberapa orang tua berendam di lautan. Padahal di malam hari ombak relatif besar. Selain berenang, orang bisa menyewa kayak atau perahu dayung. Di Pafos, banyak sekali tur dengan perahu motor hingga kapal besar untuk menjelajah lautan ditawarkan.

Desa Tradisional Lefkara

Bosan dengan pantai-pantai dan tumpukan bebatuan kuno, adalah saat tepat untuk menjelajah pedalaman. Sarana transportasi umum tak terlalu bagus di pulau ini, pilihan terbaik menyewa mobil sendiri. Bagian ‘tengah’ pulau didominasi perbukitan dan pegunungan.

Desa paling cantik di Siprus, kata sebagian orang, bernama Omodos. Berlokasi di Pegunungan Troodos. Berada di ketinggian 810 meter di tengah perkebunan anggur dan tanaman buah-buahan. Desa ini terkenal akan minuman anggurnya. Sebuah desa kecil penuh kios-kios cindermata buatan tangan, taverna tradisional untuk berwisata kuliner. Para pengunjung akan merasakan lambatnya kehidupan pedesaan.

Kami tak punya waktu untuk mengunjungi Omodos. Gantinya, kami kunjungi Lefkara. Desa tradisional serupa tak jauh dari Larnaka. Berada di perbukitan, kami lalui jalanan mengular, terjal, kadang ada tebing di satu sisi. Perbukitan tersebut terlihat tandus. Bekas-bekas terbakar tampak di banyak titik. Memasuki desa, jalanan menyempit dan terjal.

Lefkara terkenal hingga manca negara. Dulu ratusan keluarga mendalami seni bordir. Hasilnya disukai di seluruh Eropa dan Asia barat. Di Dom kota Milan, penutup altarnya buatan Lefkara. Harganya, tentu tidak murah buat ukuran turis kebanyakan.

Pusat desanya tak terlalu luas. Beberapa belas toko berjajar. Hampir semuanya menawarkan taplak, baju atau kain dengan bordir Lefkara. Hampir semu menyapa setiap orang lewat, menawarkan dagangan. Termasuk nenek 60-an tahun. Beliau duduk sambil membordir. Bertanya kami berasal darimana. Saat kami beritahu, „Wow, baru kali ini saya bertemu turis Indonesia,“ komentarnya.

Keluar sedikit dari pusat desa, Emak temukan gang-gang batu. Jalanan, tembok, rumah-rumahnya terbuat dari potongan batu alam. Rapi, unik, asri, damai rasanya.

Kuliner

Dkelilingi lautan, membuat persediaan hasil laut melimpah di tempat ini. Makanan khas pulau ini adalah meze dan halloumi. Meze tersedia di hampir semua tempat makan. Bisa dipilih berbahan daging, ikan atau vegetarian. Halloumi adalah keju putih halus agak liat saat dikunyah. Pengaruh Inggris terhadap kuliner lokal terlihat dari banyaknya penjual fish and chips. Hati-hati ketikan memesan. Porsi makanan di Siprus sungguh besar untuk perut Indonesia.

 *Majalah Chic*

15 Comments

Leave a Reply

%d bloggers like this: